Sesuai ruang lingkup penelitian (scope of research) dan pengembangan ilmu di KK-SBT Sains, maka kegiatan penelitian di KK-SBT mengarah pada empat fokus penelitian, yaitu (1) Pengembangan materi/bioproduk, terutama metabolit sekunder; (2) Peningkatan pertumbuhan, produksi dan reproduksi tumbuhan, terutama dengan melakukan transformasi pada tumbuhan, sebagai bagian dari pengembangan aplikasi dalam bidang Bioteknologi; (3) Pengembangan kemampuan toleransi tumbuhan untuk bertahan hidup pada kondisi cekaman lingkungan abiotik, seperti kekeringan, tahan garam/salinitas, dan lain-lain, dan (4) Rekayasa kultivasi tumbuhan yang meliputi rekayasa media tanam dan teknik budidaya seperti misalnya media hidroponik. Keempat fokus riset tersebut memiliki roadmap penelitian masing-masing sesuai roadmap. Setiap anggota KK-SBT bebas mengembangkan kepakarannya dalam ke-empat fokus tersebut.
Roadmap-roadmap penelitian dari kegiatan penelitian yang sedang dilaksanakan saat ini melanjutkan penelitian tahun-tahun sebelumnya, meliputi:
- Pengembangan materi atau produk, terutama metabolit sekunder, yang secara umum mengikuti roadmap seperti berikut:
- Peningkatan pertumbuhan, produksi dan reproduksi tumbuhan, terutama dengan melakukan transformasi pada tumbuhan, sebagai bagian dari pengembangan keilmuan Bioteknologi sebagai berikut :
- Pengembangan adaptasi tumbuhan dalam kemampuannya untuk bertahan hidup dalam kondisi cekaman lingkungan, seperti kekeringan, tahan garam/salinitas, dan lain-lain, sebagai berikut , contohnya adalah penelitian pisang kultur invitro untuk tahan kekeringan
Roadmap-roadmap penelitian dibangun untuk pelaksanaan riset dasar hingga mencapai bidang aplikasinya selama tujuh tahun, yaitu tahap riset dasar (inisiasi riset dan pengembangan) dari mulai bioprospekting hingga studi pendahuluan untuk mendapat kondisi optimal, kemudian tahap pengembangan untuk mengawali level aplikasi, dan tahap hilir untuk mencapai prototype produk. Sebagai contoh, untuk riset transformasi diperlukan 3 tahun riset dasar untuk uji kompatibilitas, seleksi line, isolasi gen, dll, hingga kemudian masuk ke dalam tahap pengembangan pelaksanaan transformasi, regenerasi tanaman, dan uji lapangan. Demikian pula untuk produksi metabolit, yang biasanya dimulai dengan bioprospekting metabolit yang terdapat pada tumbuhan. Setelah itu diperlukan inisiasi kultur dan induksi metabolit invitro. Tahap pengembangan umumnya dilakukan untuk optimasi dan peningkatan produksi metabolit. Pada tahap akhir akan dilakukan pengembangan atau uji coba skala bioreaktor kecil hingga prototype skala laboratorium.
Sementara penelitian dalam fokus ke-4 tentang adaptasi dan pemuliaan tanaman untuk tahan terhadap cekaman, umumnya diawali dengan induksi mutasi dalam kondisi in vitro untuk mendapat somaklon yang tahan terhadap cekaman. Somaklon tersebut kemudian diseleksi secara in vitro berdasarkan ketahanannya terhadap cekaman, antara lain : kekeringan, salinitas, dan polutan (logam berat). Somaklon yang terseleksi akan diuji lebih lanjut, dalam kondisi ex vitro dan in vivo. Tanaman yang lulus seleksi (tahan/toleran) in planta dievaluasi responnya di lapangan.
Sebagai kelanjutan penelitian kerjasama dengan Pennsylvania State University, State College USA dan PT Multi Agro Kultura, maka kegiatan penelitian tentang “Evaluasi toleransi dan respon somaklon pisang (Musa spp) terhadap cekaman salinitas in vitro akan dilanjutkan. Evaluasi yang dilakukan meliputi: 1) Transcriptome profiling of banana in vitro cultured shoots in response to salinity stress, bekerjasama dengan Pennsylvania State University,State College US, dan 2) Peningkatan efisiensi produksi bibit pisang ex vitro siap salur bekerjasama dengan PT Multi Agro Kultura, Jakarta.
Beberapa dosen di KK-SBT telah ditugaskan menjadi pembimbing Tugas Akhir Penelitian dan Tugas Akhir Pra-Rancangan Sistem Produksi pada program Studi Rekayasa Hayati. Sejalan dengan tugas pembimbingan tersebut maka mulai tahun 2014 kegiatan penelitian di KK-SBT juga mengarah pada pengembangan penelitian pada skala semi industri untuk mendukung aplikasi pada bioindustri.
No Comments